Banyak orang berkata: mimpi adalah bunganya tidur. Maksudnya tentu, mimpi itu hanyalah apa yang kita alami saat kita berada dalam keadaan tidak sadar saja. Seindah atau seburuk apapun peristiwa yang terlihat, semua cuma ada dalam mimpi. Belum tentu terjadi pada dunia nyata yang kita jalani secara sadar sehari-hari.
Sebenarnya setiap hari semua orang bermimpi berkali-kali selama beberapa menit dalam tidurnya. Jika seseorang merasa tidurnya begitu lelap, hingga mengaku tidak bermimpi sama sekali, sebenarnya ia cuma tidak bisa mengingatnya saja.
Mimpi terjadi pada saat tidur kita sudah sangat lelap, tepatnya ketika gelombang otak mencapai tingkat alpha, yaitu 7-13 cycle per second. Ah, soal ini tentu sudah sering dibahas. Tapi tahukah Anda, bahwa sebenarnya bermimpi adalah suatu kebutuhan? Bahkan, kita lebih membutuhkan mimpi, dibanding tidur.
Dalam sebuah penelitian tentang pembatasan tidur, pada tahun 1980-an, sekelompok orang dibangunkan saat mereka memasuki fase mimpi. Sementara ada juga kelompok lain yang justru tidak boleh tidur sama sekali. Ternyata hasilnya, kelompok yang diganggu tidurnya lebih banyak mempunyai keluhan dibanding yang tidak tidur.
Menariknya, saat kelompok pertama tadi dibolehkan tidur, mereka rupanya membuat fase mimpinya lebih lama dibanding biasanya. Jadi semacam “balas dendam” karena dilarang bermimpi.
Banyak ahli meyakini, mimpi bisa digunakan untuk memecahkan suatu persoalan. Kalau ada persoalan berlarut-larut, dan tidak ada lagi tempat untuk bertanya, tak ada salahnya kita bertanya pada mimpi. Yaah, kesannya memang agak putus asa. Tapi tindakan ini juga bisa dilakukan jika kita sekadar ingin tahu bagaimana kondisi kita saat ini.
Paul Roland dalam buku How Psychic Are You mengungkapkan, untuk membantu memecahkan persoalan, kita harus membuat mimpi. Caranya, saat sudah siap tidur, bayangkan Anda berdiri di tepi danau saat terang bulan, lalu lihatlah ke dalam danau sambil membayangkan bagaimana kira-kira jika persoalan itu adalah milik orang lain lalu dia datang kepada Anda untuk minta saran.
Saat Anda bangun di pagi hari, cobalah catat secara detail semua mimpi dan cocokkan jawaban dengan simbol-simbol mimpi. Semoga di sana bisa direnungkan jawabannya.
Beberapa simbol mimpi yang biasa kita alami:
Mendaki: berhubungan dengan ambisi untuk mencapai jenjang yang lebih tinggi.
Makan: sedang mendambakan kasih sayang.
Berlari (tapi terasa berat kan?) : menghindar dari sesuatu ketakutan atau takut kehilangan.
Mati: simbol perubahan.
Uang: simbol harga diri.
Perkawinan: pemenuhan harapan atau ujian untuk sebuah komitmen.
Pesta: simbol kepuasan. Jika pesta tak ada tamunya, adalah ketakutan untuk terbuang dari kelompok.
Perjalanan: proses dan harapan ke masa depan.
Rumah Sakit: ketakutan akan dikendalikan pihak yang lebih kuat.
Dimuat di Majalah INTISARI Edisi Mind, Body & Soul III
19 November, 2007
Bukan Sekadar Bunga Tidur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar