02 Maret, 2010

Senjakala Nada*

Saya mendengar kabar, gara2 Facebook, blog2 yang dulu begitu populer dan meraja, kini perlahan mulai meredup dan mengarah ke "kematiannya". Apa benar begitu?

Sayangnya saya tidak bisa mengecek kebenaran kabar itu dengan bantuan teknologi. Maklum, saya gaptek dan tidak punya banyak waktu. Mengecek denyut nadi blog2 itu lewat situs semacam Alexa (?) saya malas. Jadi saya hanya bisa membuktikannya lewat dugaan2 dan logika sederhana saja. Kalau dulu orang senang menghabiskan waktu berjam2 untuk membaca postingan2 yang menarik dari blog, kini pilihannya adalah mengecek update di Facebook.

Tapi saya juga tidak merasa pantas menyombongkan diri dengan menyatakan bahwa paling tidak blog saya ini masih hidup.

Blog ini kan cuma sekadar penampung tulisan2 yang pernah saya buat dan termuat di media cetak. Lebih tepatnya di media tempat saya mencari uang untuk memberi makan anak-istri. Jadi ini semua memang harus dikerjakan untuk mencari penghidupan sehari-hari. Apa susahnya meng-copas dari arsip di kantor ke blog – yang itu pun kadang cuma sebulan sekali dua kali. Dibanding misalnya mengarang topik2 menarik untuk kemudian banjir oleh komentar, seperti yang dilakukan oleh blogger2 tenar itu.

Tapi belakangan, dengan modal niat sekadar berbagi itu, saya jadi merasa "nothing to lose" (jika belum pantas disebut "ikhlas"). Tidak ada beban harus begini begitu. Tidak ada target yang harus dicapai. Dan yang lebih penting: tidak harus merasa kehilangan sesuatu.

Mungkin inilah yang (patut) saya syukuri belakangan ini.


*Judul ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan isi tulisan. Saya senang saja menulisnya begitu. maaf jika tulisan ini tidak bermanfaat untuk Anda.

4 komentar:

yos mengatakan...

blogging masih tetap bernyawa mas.
saya rasa ngeblog dengan FB-an cukup jauh berbeda tp keduanya bisa saling mengisi :)

Apa susahnya meng-copas dari arsip di kantor ke blog – yang itu pun kadang cuma sebulan sekali dua kali. Dibanding misalnya mengarang topik2 menarik untuk kemudian banjir oleh komentar, seperti yang dilakukan oleh blogger2 tenar itu
sedikit menanggapi, saya akan lebih bangga bersusah2 menulis artikel yg berasal dari pemikiran saya sendiri (dgn dibantu sumber2 lain) daripada harus copas dari tulisan lain. lebih mandiri menurut saya :)

Ega Zulfikar mengatakan...

yap, saya setuju dengan bang yos diatas. fesbuk dan blog masih cukup jauh. mereka punya fungsi sendiri-sendiri..

meski begitu, saya akui fesbuk memang sudah seperti rumah. tiap online yang pertama saya buka adalah fesbuk walaupun hanya sekedar melihat lihat. baru menjalankan aktivitas online lain seperti blogging dan browsing.

salam dari egablog.web.id

saya mampir ke blog Pengetik Ulung lewat fitur blog berikut pada navbar blogger :D

denny hyundai mengatakan...

benar boss gimana caranya menghidupkan lagi ya

penerjemah bahasa jerman mengatakan...

terima kasih atas artikelnya sangat bagus & bermanfaat

salam kenal & sukses selalu